Firasat

ilustrasi/acedia room

Entah sering atau sesekali, kita pernah merasa akan terjadi sesuatu. Biasanya sesuatu yang kurang baik. Perasaan tidak enak, begitu biasanya kita menyebutnya. Atau dengan satu kata lain: FIRASAT. Ada juga, di antaranya kamus wikipedia, yang menamainya sebagai intuisi.

Saya sendiri tidak tergolong orang yang sering punya firasat. Hanya sesekali, kadang-kadang saja. Waktunya juga tidak periodik. Bisa kapan dan dimana saja. Tak tentu.

Firasat saya yang baru saja terjadi adalah peristiwa gempa bumi Magnitude 5,5 SR, Sabtu (12/01/2019) dini hari sekitar jam 02.05 WIB. Gempa yang berpusat di kedalaman 10 kilometer wilayah 77 km arah Barat Daya Bengkulu Utara ini berlangsung agak lama dari biasanya. Puji Tuhan gempa tak berpotensi tsunami.

Nah, ada firasat bakal terjadi gempa ini saya sadari Jumat (11/01/2019) sore. Ini setelah tiba-tiba saja langit Pelabai yang mulai mendung sore itu disilau kilat. Ujung mata ini menangkap kilatan cahaya di sebelah barat Kabupaten Lebong. Cahayanya hilang lalu gemuruh berderu-deru alam sampai ke telinga.

Kilatan petir pertama, kedua, ketiga dan entah sudah yang ke berapa saya tangkap ada di arah dan lokus yang serupa. Dalam jangkauan pandangan mata, saya yang tengah duduk di depan laptop di tempat kerja (kantor), sempat membatin mengapa kilatnya di situ-situ saja.

Memori bawah sadar saya lalu bekerja. Teringat pernah ada kawan yang bilang jika ada suara gemuruh di sebelah barat wilayah ini dengan posisi dimana kilat yang saya lihat tadi, itu biasanya menjadi pertanda bakal terjadi sesuatu. Sesuatu yang berkonotasi buruk.

"Itu semacam penanda bakal terjadi bencana," kata kawan itu. Saya lupa kawan saya yang mana dan kapan percakapan kami itu berlangsung. Tapi saya ingat betul pernyataan itu pernah saya dengar dalam obrolan kami.

Samar saya ingat, kawan ngobrol tadi pernah juga bilang peristiwa gempa bumi yang mengguncang Bengkulu dan terasa sampai ke Lebong ditandai suara gemuruh. Sinyal alam itu, ujar dia, juga kerap mengawali kejadian-kejadian buruk atau negatif di daerah ini. Bisa kecelakaan, kasus kriminal yang menggegerkan dan lainnya.

Lah, nyatanya sepekan ini dan di hari Jumat (11/01/2019) itu ada peristiwa lakalantas di Desa Sukau Kayo, Kecamatan Pelabai. Kabarnya, seorang pelajar yang mengendari sepeda motor tabrakan dengan sebuah truk. Hingga tulisan ini saya bikin remaja itu masih belum sadarkan diri.

Komentar