PROPOSAL
GERAKAN LITERASI
PENDAHULUAN
GERAKAN LITERASI merupakan salah satu wujud gerakan literasi oleh masyarakat. Sebagai
agenda nasional sejak 2016, Gerakan Literasi merupakan gerakan berupa
kegiatan-kegiatan literasi yang dilakukan untuk masyarakat tanpa memandang
usia.
Sebagai poros pendidikan sepanjang
hayat bagi masyarakat, program-program gerakan literasi di masyarakat bertujuan
untuk menjaga agar kegiatan membangun pengetahuan dan belajar bersama di
masyarakat terus berdenyut dan berkelanjutan.
Melalui Gerakan Literasi Masyarakat
yang sejalan dengan Gerakan Literasi Sekolah dan Gerakan Literasi Keluarga
diharapkan dapat lahir dan tumbuh simpul-simpul masyarakat yang mempunyai
kemampuan literasi tingkat tinggi.
Oleh karena itu, kegiatan yang
dikembangkan dalam Gerakan Literasi Masyarakat adalah kegiatan yang mencakup
enam literasi, yaitu literasi baca-tulis, literasi numerasi, literasi sains,
literasi digital, literasi finansial, serta literasi budaya dan kewargaan.
Literasi baca-tulis di masyarakat
dilakukan oleh seluruh anggota masyarakat. Melalui gerakan ini, masyarakat
diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan merefleksikan
tulisan dalam mencapai suatu tujuan, serta mengembangkan pengetahuan dan
potensi untuk dapat berpartisipasi di masyarakat.
Tujuan literasi baca-tulis di
lingkungan masyarakat antara lain mencakup: tumbuhnya kesadaran masyarakat
dalam menggunakan bahasa Indonesia di ruang publik; meningkatnya sikap positif
masyarakat terhadap bahasa Indonesia yang ditunjukkan melalui keterampilan
baca-tulis disertai ekspresi sesuai dengan budaya Indonesia; meningkatnya kecakapan membaca dan menulis di
masyarakat; dan meningkatnya budaya baca-tulis di masyarakat.
Indikator yang digunakan untuk
mengukur kemampuan literasi baca-tulis di masyarakat adalah:
1. Jumlah dan variasi bahan bacaan yang
dimiliki fasilitas publik;
2. Frekuensi membaca bahan bacaan
setiap hari;
3. Jumlah bahan bacaan yang dibaca
oleh masyarakat;
4. Jumlah partisipasi aktif
komunitas, lembaga, atau instansi dalam penyediaan bahan bacaan;
5. Jumlah fasilitas publik yang
mendukung literasi baca-tulis;
6. Jumlah kegiatan literasi
baca-tulis yang ada di masyarakat;
7. Jumlah komunitas baca-tulis di
masyarakat;
8. Tingkat partisipasi aktif
masyarakat dalam kegiatan literasi;
9. Jumlah publikasi buku per tahun;
10. Jumlah pelatihan literasi
baca-tulis yang aplikatif dan berdampak pada masyarakat.
Kami Mulai dari
Lebong
Sebagai daerah otonom Kabupaten
Lebong sudah genap lima belas tahun pada 7 Januari 2019. Di usianya yang
relatif masih muda itu kabupaten yang bermotto Swarang Patang Stumang ini sudah
melaksanakan program-program pembangunan di berbagai bidang dan sektor.
Sektor pembangunan sumber daya
manusia merupakan salah satu prioritas pemerintah daerah yang diwujudkan dengan
program dan kebijakan dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan,
baik dalam bentuk dukungan anggaran ke dinas instansi terkait, maupun dengan pembangunan
sarana dan prasarana pendukung lainnya.
Namun dalam urusan literasi, belum
banyak kegiatan atau aksi-aksi nyata yang bisa diuraikan. Sekalipun ada, boleh
jadi masih bersifat sporadis, belum berkelanjutan, sistematis dan massif.
Menyadari kondisi itu,
sahabatrakyat.com melalui pendekatan edukatif-partisipatif hendak ambil peran
dalam upaya menumbuh-kembangkan budaya literasi tersebut. Kami melihat ada
fasilitas publik dan aset daerah ini yang dapat didaya-guna secara optimal, di
antaranya Taman Tugu Presidium dan Taman Smart City Karang Nio. Kami melihat keberadaan fasilitas
publik itu dapat dioptimalkan sebagai ruang pembelajaran, terutama bagi
generasi zaman now yang ditopang kemajuan teknologi informasi. Singkatnya, kami hendak menjadikan kedua taman
tersebut sebagai taman edukasi lewat gerakan literasi.
Dalam rangka itulah, kami bermaksud menggelar kegiatan-kegiatan
sebagai implementasi gerakan literasi. Dan kami mulai dari Kabupaten Lebong
untuk menegaskan daerah ini sebagai salah satu asal muasal literasi tua di Nusantara:
Ka Ga Nga.
TUJUAN:
1. Membudayakan literasi baca-tulis;
2. Meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam kegiatan literasi;
3. Mewadahi dan mendokumentasikan karya
penulis-penulis Kabupaten Lebong;
4. Menjadikan Taman Tugu Presidium dan
Taman Karang Nio sebagai ruang publik yang edukatif;
SASARAN:
Gerakan Literasi (baik berupa lomba maupun pelatihan)
akan menyasar generasi muda, terutama adalah pelajar Lebong dan mahasiswa di
sejumlah perguruan tinggi asal Kabupaten Lebong (UNIB, IAIN, UNIHAZ);
KEGIATAN-KEGIATAN
1.
Sayembara/Lomba Menulis, antara
lain:
1.1. Kisah Inspiratif
Masing-masing orang punya kisah atau
cerita dalam hidupnya. Di antara kisah itu boleh jadi ada yang sangat berkesan
dan bisa menjadi kisah inspiratif bagi orang lain. Menuliskannya menjadi sarana
agar kisah itu bisa dibagikan kepada khalayak.
1.2. Lomba Menulis Tematik
Sepanjang tahun pada bulan-bulan
tertentu ada peringatan akan hari-hari besar dan bersejarah. Peristiwa sejarah
bisa menjadi ide tulisan yang menarik sekaligus edukatif.
1.3.
Lomba Menulis Cerita Tema Sahabat
Persahabatan adalah tema yang lekat
dengan keseharian kita. Menulis kisah atau cerita persahabatan merupakan materi
tulisan yang mudah disampaikan karena semua orang mengalaminya.
2.
Pembuatan Buku
Karya-karya pemenang lomba dan
tulisan terbaik dari yang ikut serta dalam kegiatan sayembara atau lomba
menulis dan atau puisi akan dibukukan sebagai karya para penulis Lebong.
Sehingga ikut menambah koleksi buku anak-anak bangsa, khususnya di Kabupaten
Lebong.
3.
Workshop/Pelatihan Menulis
Penulis-penulis
yang menjadi peserta dalam kegiatan sayembara atau lomba menulis akan dihimpun
dalam satu komunitas penulis Lebong. Mereka akan diberi kesempatan mengikuti
workshop atau pelatihan menulis dalam rangka meningkatkan kemampuan atau skill
menulisnya. Harapannya, para penulis tersebut nantinya bisa menghasilkan karya
berupa buku sendiri.
4.
Sahabat Berbagi
Sahabat Berbagai adalah aksi bersama
dalam upaya berbagi pengetahuan dan keterampilan menulis kepada masyarakat luas
oleh komunitas penulis yang mengikuti pelatihan/workshop. Sahabat Berbagi ini
bisa berupa kegiatan roadshow ke desa-desa (Perpustakaan Desa) dalam upaya
membudayakan literasi baca-tulis, terutama kepada pelajar dan generasi muda di
desa pada umumnya.
Komentar
Posting Komentar