Catatan Kecil Rumah Juang




Oleh: Alexander Silaban (Ketua Presidium PMKRI Cabang Bengkulu 2019-2020)
__________________________________________________________________

DI antara banyak pilihan, kita memilih untuk tinggal dan hidup sederhana dalam rumah juang ini, banyak liku-liku dinamika yang sudah dilalui oleh macam generasi, sempat melalui sisa-sisa kelam Orde Baru hingga menapak jalan di era Reformasi.

Rumah juang kini hidup 27 tahun di bumi Raflesia, proses panjang hingga hari ini adalah bentuk konsistensi rumah juang melakukan regenerasi kader. Rumah juang ini melalui banyak sekali masa-masa pergerakan perjuangan, inilah bukti kehadiran rumah juang sebagai batang penyangga ditengah-tengah masyarakat.

Banyak kader yang sudah berjasa mengurus rumah ini, tentu para pendiri punya jasa besar membangun pondasi akhirnya kokoh hingga saat ini, mereka hidup sebagai kader utuh, menyadari betul arti hidup sebagai kader.

Kini, pelaku sejarah telah disematkan bagi mereka yang masih hidup sadar akan keterpanggilannya. Perlu kesadaran yang kuat untuk menyadari itu, mereka yang gagal sadar akan gagap untuk mengerti kehadirannya. 

Kita mesti terus berjalan dan bergerak menembus sekat pembatas menjadi penyeimbang kehidupan akan kebijakan para penguasa, tak ada kata henti.

Masa sulit pandemi saat ini, adalah pembuktian bagi rumah juang dimana kita berdiri, apakah kita hidup sebagai kader utuh atau tidak.

Kata selamat yang kita semua ucapkan hari ini sebagai arti kita masih sanggup melewati batas itu.

Masih banyak CATATAN RUMAH JUANG, kita tidak boleh berhenti pada angka 27, kita akan hidup terus selamanya. Maka hari ini semua kader harus punya kesadaran bahwa kita hidup untuk terpanggil.

Teruslah berjuang 🌹

Komentar